Selasa, 24 Juli 2012

Pemahaman Tentang Organisasi


1. DEFINISI
Sebelum membahas lebih jauh tentang definisi organisasi, perlu diketahui dahulu apa yang disebut dengan definisi.
Dalam menentukan definisi, ada tiga hal yang perlu diperhatikan
1. Menentukan golongan kelas suatu barang.
2. Perbedaan barang itu dengan barang lainnya yang satu golongan dengannya.
3. Mesti menampakkan essential atributes, sifat – sifat utama, sifat – sifat utama ialah kelas/persamaan sejenis dan perbedaan.
Di lain hal yang perlu di perhatikan adalah Syarat – Syarat dalam menentukan Definisi.
Syarat definisi antara lain;
1. Sebisa bisanya singkat , jangan terlalu luas makna dan terlalu sempit.
2. Tidak boleh circular atau berputar – putar.
3. Harus general atau umum.
4. Tidak boleh memakai metafor, ibarat, kata figuratif, penggambaran, kata yang obscurated, menggunakan perkataan gaib atau samar.
5. Tidak boleh memakai kalimat negatif.
Jadi definisinya definisi adalah Menentukan batas – batas yang tepat suatu perkataan, hukum atau paham.
Kembali ke konteks materi, perlahan – lahan coba kita pahami apa yang di sebut dengan organisasi. Yang paling pantas memberikan definisi yang berlaku universal adalah para ahli.
Definisi organisasi Menurut Para Ahli ;
a. George R. Terry
Pengorganisasian adalah membangun hubungan perilaku yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dapat menghasilkan kepuasan pribadi dalam melakukan tugas-tugas yang dipilih di bawah kondisi lingkungan yang diberikan untuk mencapai beberapa tujuan yang objektif.








b. Louis A. Allen
Kita dapat mendefinisikan Organisasi sebagai proses mengidentifikasi dan hubungan pengelompokan pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang, dan membangun tujuan yang memungkinkan orang untuk bekerja bersama-sama secara efektif dalam mencapai tujuan.
c. James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama.

d. Menurut Pemateri
Organisasi adalah sebuah wadah tempat berhimpun dan berkumpulnya manusia – manusia yang punya rasa yang sama (nasib, darah, hobby, kegemaran, ideology, dll.) yang kemudian berproses untuk mencapai tujuan yang di sepakati secara organisasi atau individu.
2. TUJUAN
Tujuan organisasi akan di atur sesuai dengan bidang gerak organisasi tersebut, di lain hal yang perlu di pahami adalah apa tujuan individu dalam berorganisasi atau mengikuti sebuah organisasi. Tujuan umumnya antara lain;
a. ingin mengembangkan diri.
b. Karena sesuai dengan hobby atau kegemaran.
c. Sama dengan ideologi atau pemahaman yang di bawa.
d. Ingin punya banyak teman/jaringan luas.
e. Ingin menjadi orang terkenal. (bagus citranya)
f. Ingin melanjutkan perjuangan orang – orang sebelumnya (teman, saudara, orang tua dll.)
g. Ingin punya banyak ilmu (menguasai) (sesuai dengan organisasi yang di ikuti).
h. Gengsi diri.
i. Ikut ajakan teman.
j. Coba – coba.
k. Dan banyak lagi (renungkan sendiri).



3. FUNGSI
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 (empat) fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan, berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
a. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah rencana -rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya dapat di sepakati melalui rapat -rapat, seperti:
- Rapat Pengurus atau Rapat Anggota yang membicarakan tentang rencana - rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai. Serta perlu juga untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event /kegiatan wujudnya dalam bentuk proposal kegiatan.
b. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
- Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) kerja antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
- Job Description (Deskripsi Kerja) yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian/seksi.
- Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pengurus, Rapat Anggota, dll)
- Arsip & Inventaris Organisasi (administrasi organisasi) Harus diatur, didata dan ditata dengan baik. seperti surat masuk, surat keluar, laporan - laporan, proposal keluar, data anggota, dokumentasi kegiatan, AD/ART, GBHK, Absensi, hasil - hasil rapat, inventaris yang dimiliki, sirkulasi inventaris, buku sirkulasi keuangan dll.
-
c. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
- Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan)
- Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
- Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).
d. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan/Pengurus organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan serta penggunaan anggaran.
Pengawasan disini juga dimaksudkan pengawasan terhadap kondisi personal anggota. (sikap, perilaku, Konflik dll.)
4. SYARAT
Empat syarat hidup organisasi.
- Eksistensi. (Harus eksis)
- Adaktif. (Mampu beradaptasi dengan lingkungan atau zaman)
- Survive. (Bertahan hidup/menahan intervensi dari luar)
- Dinamik. (Mampu berkembang dan berinovasi).
5. ORGANISASI MAHASISWA.
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa yang tujuannya disesuaikan dengan landasan atau bidang gerak organisasi tersebut.
Organisasi dalam tataran mahasiswa berfungsi untuk pembentukan kader, cara berpikir, cara bekerja, (termasuk juga; etika, moral, tanggungjawab, mental, psikologis, cara mengerjakan sesuatu dll). Yang kemudian hal ini akan menjadi ciri khas tersendiri para kader – kader dimana organisasi mereka berasal.
B. KEPEMIMPINAN
1. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Ada beberapa definisi/pengertian kepemimpinan, antara lain:

a. Tannebaum, Weschler and Nassarik
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
b. Shared Goal, Hemhiel & Coons
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


c. Rauch & Behling
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama.
Banyak kesimpulan bahwa kepemimpinan ada persolaan pengaruh terhadap orang lain atau kelompok, jadi pemimpin yang tidak mempunyai pengaruh, bukan pemimpin yang punya gaya kepemimpinan.
2. PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah pelaku utama sebuah proses organisasi. Sebuah organisasi memiliki pemimpin, entah ketua umum, ketua bidang/seksi dll.
Kepemimpinan hanya dapat diterapkan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai pengaruh.
3. TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
a. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.

b. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
c. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.




d. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

e. Pemimpin adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
f. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

g. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
a. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
b. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
c. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
4. PRINSIP – PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang prinsip – prinsip kepemimpinan, perlu dipahami adalah : apa yang disebut dengan prinsip.
Menurut Stephen R. Covey (1997), Prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:



1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.


d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

Menjadi pemimpin yang berprinsip dalam organisasi dibutuhkan sebuah pengalaman, karena seorang pemimpin tidak mungkin ketika lahir dari rahim ibunya langsung menjadi pemimpin yang berprinsip, pasti akan di perlukan proses pembelajaran dalam menjalani kehidupan. Teori – teori diatas bukan satu pedoman yang mesti di pakai dalam menggambarkan pemimpin dan kepemimpinan, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang yang kemudian akan menghasilkan perubahan –perubahan, atau juga akan di sesuaikan dengan kondisi dan realitas dimana tempat seseorang menjadi pemimpin.
x
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Menjadi pemimpin yang berprinsip dalam organisasi dibutuhkan sebuah pengalaman, karena seorang pemimpin tidak mungkin ketika lahir dari rahim ibunya langsung menjadi pemimpin yang berprinsip, pasti akan di perlukan proses pembelajaran dalam menjalani kehidupan. Teori – teori diatas bukan satu pedoman yang mesti di pakai dalam menggambarkan pemimpin dan kepemimpinan, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang yang kemudian akan menghasilkan perubahan –perubahan, atau juga akan di sesuaikan dengan kondisi dan realitas dimana tempat seseorang menjadi pemimpin.
x
Menjadi pemimpin yang berprinsip dalam organisasi dibutuhkan sebuah pengalaman, karena seorang pemimpin tidak mungkin ketika lahir dari rahim ibunya langsung menjadi pemimpin yang berprinsip, pasti akan di perlukan proses pembelajaran dalam menjalani kehidupan. Teori – teori diatas bukan satu pedoman yang mesti di pakai dalam menggambarkan pemimpin dan kepemimpinan, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang yang kemudian akan menghasilkan perubahan –perubahan, atau juga akan di sesuaikan dengan kondisi dan realitas dimana tempat seseorang menjadi pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar